Tahukah Anda, bahwa pada suatu kali Yesus pernah marah, bahkan menjadi
sangat marah, melebihi dari apa yang bisa atau pernah orang-orang bayangkan?
Ketika itu, Dia masuk ke halaman bait Allah, yang sedang penuh sesak dengan
kehadiran banyak orang. Dia membawa sesuatu yang seperti sebuah cambuk di
tangan-Nya. Wajah-Nya jadi memerah karena menahan emosi kemarahan, dan
urat-urat-Nya
menegang. Kemudian, hal itu pun terjadilah: amarah-Nya meledak, bak gunung api yang memuntahkan lahar
panas, yang menghanguskan semua yang ada di sekelilingnya.
“Keluuaaar!
Kalian semua… keluar…
dan bawa semua barang-barang ini dari sini!” Dia menghardik dan mengusir semua
orang yang sedang berjualan di situ. Sambil meneriakkan hardikan itu, Dia
bergerak kearah mereka, dengan melibas-libaskan
cambuk di tangan-Nya, yang sesekali menimbulkan bunyi “ctaaar!”–akibat
persentuhan keras dengan udara, karena dihentakkan dengan kecepatan tinggi.
Atau, karena persentuhan, yang cukup keras, antara ujung cambuk dengan
permukaan benda-benda, yang terkena libasan
dari cambuk itu.